"Kenapa?" Gu Shen menoleh dan menatap Yan Xi dengan menyunggingkan sudut bibirnya. "Bukannya kamu baru saja bilang lukanya tidak parah? Kenapa berubah pikiran begitu cepat?"
"Luka ini pasti punya masa inkubasi, tiba-tiba terasa jadi parah dan sangat menyakitkan." Yan Xi berpura-pura kesakitan, tetapi dalam hatinya sebenarnya dia tidak terlalu percaya diri melakukannya. Jika Gu Shen tidak membawanya ke rumah sakit, dia tidak akan mengatakan yang sejujurnya. Bagaimanapun juga, dengan kain kasa yang menutupi, Gu Shen juga tidak akan bisa melihat lukanya.
"Sakit tidak?"
"Apa?" Yan Xi tertegun sejenak, tetapi sebelum dia tersadar kembali, Gu Shen menepuk dahinya dengan ringan.
"Pembohong," ucap Gu Shen.
Mobil berhenti di pintu belakang rumah sakit. Gu Er membantu Yan Xi dan Gu Shen keluar dari mobil. Mereka lalu pergi menuju ke bangsal VIP.