Seorang pria yang telah berbaring di ranjang membuat Eleora cukup marah.
Kemarahan yang membara itu menjadikannya menarik laki-laki tersebut, akan tetapi disamping tidak berhasil malah membuat dia terjatuh.
Tubuh terkatuk tembok kamar dan bahkan Eleora mencoba untuk menahan rasa sakit justru gagal.
"Eleora, maaf. Maafkan aku, aku tidak sengaja."
Eleora benar-benar semakin dibuatkan kesal. Merasa tidak ada daya telah memilih berteriak memanggil pembantu untuk mengusir Gerry dari kamarnya.
Perginya laki-laki itu justru membuat air mata semakin deras. Bi Atun yang selesai menjalankan tugas telah kembali.
"Non, non Eleora kenapa bisa jatuh begini sih?"
"Tanyanya nanti, bawa aku ke kamar tamu saja."
"Baik, non Eleora. Pelan-pelan."
Masih membuatkan sakit menjadikan Eleora juga sekali melangkah sejenak berhenti.
Mata masih merembas tetesan tangis. Dia sangat tahu bahwa menyembunyikan sakit jauh lebih baik.