"Jadi, Ayah akan mengizinkanku bekerja meski kondisiku seperti ini?" tanyaku.
"Tentu saja. Untuk apa aku melarang? Mungkin dengan kau bekerja, kau bisa mengalihkan pikiranmu tentang hal-hal negatif yang selama ini terus kau pikirkan. Aku tak mau melihatmu terus seperti ini. Aku juga membebaskanmu untuk memutuskan semuanya, asalkan kau mengatakannya terlebih dahulu kepada aku," jawab ayah. Aku tersenyum senang. Ini kali pertamaku begitu senang dengan keputusannya.