"Bibi, boleh ke sini sebentar," teriak
Bara seraya keluar dari perpustakaan,
menggendong Athania ke arah ruang
keluarga.
Bi Hali keluar dari arah dapur dengan
tergesa dan apron di tubuhnya yang
penuh dengan tepung. "Iyaa Mas Bara, ada
apa?"
"Suruh Pak Raden siapin mobil, aku mau
antar Athania pulang."
"Nggak mau." Athania mulai bergeliat
dari gendongan Bara. Gadis itu memukul
punggung Bara dengan kencang
berkali-kali. "Baraaa!! Please, turunin!"
"Cepet, Bi," perintah Bara yang kini
berulang kali meringis akibat pukulan
gadis di gendongannya yang tidak mau
menyerah sedikitpun.
"Siap, Mas Bara." Bi Hali lantas beranjak
pergi dengan cepat ke arah halaman
belakang.
Pukulan Athania mulai melemah,
bersamaan dengan suara tangis yang
keluar dari bibirnya. Bara dengan cepat
menurunkan Athania yang berada di
gendongannya tersebut, lelaki itu menatap
lekat gadis yang kini tampak terisak.
"Kenapa nangis?" Bara bertanya dengan
suara rendah seraya mengusap air mata