"Cuma? Itu lo bilang cuma?" Athania
menggertakkan rahangnya dengan kesal.
"Well, Tha. I don't understand. Emang lo
maunya apa? What do you expect from
me? Gue harus tiap hari nanyain kabar lo?
Makan di kantin bareng lo? Atau gue yang
tiap hari harus nempel terus sama lo? Lo
berharap gue begitu?"
Kalimat tajam tersebut sukses membuat
Athania termangu, gadis itu tidak bisa
berkata apa-apa lagi. Kini ia dibuat tidak
percaya menyaksikan Bara mengeluarkan
kalimat seperti itu padanya. Terlebih lagi,
tatapan dingin yang Bara lontarkan pada
Athania, membuat gadis itu benar-benar
tak bisa berkutik.
"Kenapa diem? Lo beneran berharap
gue memperlakukan lo seperti itu?"
Bara kembali bertanya dengan nada tak
mengenakkan. Kalimatnya tajam dan
penuh ketidaksukaan.
"Nope. Nggak begitu. Gue cuma mau
lo kayak biasanya aja," lirih Athania
akhirnya. Susah payah gadis itu menahan
agar suaranya tidak bergetar. Rasanya,
ada ribuan jarum yang menusuk hatinya