Bara tertawa singkat, lelaki itu kemudian
menyahut tajam. "Pipi gue bukan mesin
permainan time zone. And by the way..."
Jari-jari Bara terulur menyentuh
pergelangan tangan Athania. Ia mengintip
waktu yang tertera pada jam tangan gadis
di sampingnya. "Mau pulang sekarang?"
tanya lelaki itu setelah melepas
Tuxedo berwarna hitam miliknya dan
meletakkannya di pundak. Bara lantas
melepas dasi dan dua kancing bajunya
dengan bebas, memperlihatkan sedikit
dada bidang miliknya.
Athania terdiam cukup lama. Kemudian
dengan tegas ia menggeleng dan
tersenyum tipis. "Nggak deh, nanggung.
Tunggu teaternya selesai aja," ucapnya
dengan yakin. Gadis itu sama sekali tak
ingin membuang kesempatan emasnya
untuk mengenal Bara lebih jauh, sebab
Athania masih ingat bahwa ia harus
mengetahui lebih banyak hal tentang
lelaki itu. Entah kelemahan Bara ataupun
sisi hidupnya yang tidak diketahui banyak
orang.
Dan setidaknya Athania tak ingin pulang
ke rumahnya sekarang, menghabiskan