"Nih, sudah jadi buburnya. Kamu makan ya!"
"Bisa di percaya tidak nih soal rasa?"
"Kamu coba saja sendiri. Kan kamu yang menilai, aku berharap sih kamu suka. Aku juga baru pertama kali ini buat bubur. Sekarang kamu coba saja dulu ya!"
"Oke!"
Aisyah segera mencoba bubur itu. Baru pertama kali sendok masuk dengan setumpuk bubur kacang hijau dan kental itu seakan menggoyang lidahnya. Aisyah tidak dapat berkata apa-apa lagi, nyatanya bubur itu memang sangat lezat.
'Enak sih, bahkan ini enak sekali. Kenapa dia bisa masak ya? Jarang-jarang banget pria manja seperti dia bisa berubah dan masak dengan enak. Apa dia buatnya dengan penuh sabar dan hati-hati? Tapi perlu di curigai. Bisa saja kan dia minta buatkan oleh pembantu lainnya. Hem, nanti sore kan dia buat permintaan aku tadi, coba mau aku intip dia buat menu itu.' Aisyah berniat untuk melihat sendiri apa yang di lakukan Hasan. Kini dia tidak takut lagi, bahkan dia sangat tertantang dan ingin terus kerjain Hasan.