Di sisinya, Jing Mi si Gadis Pengemis Cantik juga mulai menguasai medan pertarungan. Pedang tipis itu terus mengurung pihak lawan dengan sangat hebat sekali.
Walaupun tenaganya sudah hampir habis, tapi ia tetap tidak mau menyerah begitu saja. Gadis cantik tersebut ingin berusaha sampai ke titik terakhir.
Ia sudah bertekad, jika memang dirinya harus mampus dalam pertarungan kali ini, maka ia sudah rela. Asalkan, lawan juga ikut mampus bersamanya.
Wutt!!! Trangg!!! Trangg!!!
Benturan kedua batang pedang mulai terdengar tanpa henti. Pertarungan mencapai jurus ketiga puluh enam. Saat itu, puncak pertarungan serang terjadi.
Serangan yang dilancarkan oleh kedua belah pihak makin hebat dan dahsyat lagi. Gerakan tubuh mereka mulai tidak terlihat. Keduanya bagaikan bayangan setan yang bergerak di tengah kegelapan malam, di tengah gelapnya hutan.
Hawa pedang menyatu, bercampur menjadi satu. Bayangan perang terus menyelimuti tubuh dua orang wanita itu.