"Manusia dari mana yang berani mengacau di sarang naga gua harimau?" sebuah suara tiba-tiba terdengar dari sudut ruangan.
Tidak lama setelah ucapan itu selesai, mendadak keluar seorang tua bertubuh kurus dengan pakaian abu-abu yang longgar.
Wajah orang tua itu bisa dibilang menyeramkan. Seluruh wajahnya dipenuhi oleh luka bacokan akibat senjata tajam.
Malah ada pula satu bacokan yang membekas tepat di antara bibir atas dan bawahnya. Hal itu menambah keseraman orang tua tersebut.
Kalau orang lain yang melihatnya, mungkin dia akan ketakutan. Tidak mustahil pula akan lari terbirit-birit.
Sayang sekali, Zhang Yi bukan orang lain. Bukan saja dia tidak takut, apalagi sampai lari terbirit-birit seperti anjing yang dikempar batu, pemuda serba putih itu justru malah sudah tersenyum dingin.
"Di mana Tuan Besar Bu?" tanyanya kepada orang tua tersebut.
"Siapa kau anak muda?"
"Aku orang yang diundang datang olehnya kemari,"