Zhang Yi bersikap seolah-olah dirinya sedang berpikir keras. Setelah beberapa waktu membungkam mulut, tiba-tiba ia bicara kembali.
"Jadi, kau adalah anak buah mereka?" tanyanya sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.
"Bukan aku anak buah mereka. Melainkan mereka adalah anak buahku," bentaknya mulai kesal.
"Oh, begitu," kata Zhang Yi sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Sudahlah, bocah tengik. Aku tidak ada waktu untuk bicara panjang lebar denganmu," kata orang tua itu lebih jauh.
"Aku juga sama. Malah, sekarang pun aku mau pergi,"
Zhang Yi bangkit berdiri. Ia kemudian berjalan, seolah-olah dirinya memang hendak pergi ke tempat lain.
"Tunggu dulu, bocah,"
"Apalagi?"
"Sebelum kau pergi, tinggalkan dulu batang lehermu!" katanya dengan nyaring.
Belum selesai ucapan tersebut, dari belakangnya mendadak melesat empat bayangan manusia. Di tengah udara, mereka langsung mencabut goloknya masing-masing.
Wutt!!!