Nanda terkejut bukan main. Pasalnya, susu yang dimaksud oleh Lastri adalah buah dadanya. Dan sekarang, Nanda dengan jelas sedang melihat gunung yang puncaknya bewarna coklat gelap. Tak hanya itu, tangannya yang diraih oleh Lastri, kini sedang berada di gunung itu.
Belum mampu menguasai keterkejutannya, Lastri menerjang bibirnya dengan brutal. Nanda tak mampu menahan tubuh Lastri yang mendorongnya terus menerus. Ia tertindih dan pahanya langsung digagahi oleh wanita yang sudah sangat berpengalaman akan dunia peranjangan itu.
Tak berhenti sampai disitu, tanpa ragu Lastri menggesekkan kemaluannya pada senjata Nanda yang sedang tidur. Serangan demi serangan, membuat pria itu kualahan dan tak berdaya. Tanpa ia sadari, tangan nakal Lastri sudah masuk ke dalam celana dalamnya.
"Jangan Mbak," pinta Nanda, dengan bibir yang terus dilumat oleh Lastri.