Langit sedikit mendung namun tiada hujan datang. Angin kencang masuk begitu saja ketika jendela itu dibuka. Anita bolak-balik menengok ke sisi jendela. Anita dan Roger menunggu anaknya pulang. Keduanya berusaha tenang walau tampak gelisah.
Akhirnya malam itu Theo datang masih belum terlalu malam jam delapan malam. Tidak biasanya Theo datang secepat itu, dua tiga hari ini Theo selalu pulang mendekati pagi. Anita menarik nafasnya mungkin Theo juga mengetahui bahwa ia sedang ditunggu oleh orang tuanya. Ikatan batin antara orang tua dan anak memang kadang-kadang tak terlihat namun jelas dapat dirasakan oleh keduanya.
"Theo, kami ingin bicara!" Perintah Roger pada Theo, yang sudah bersiap untuk membuka pintu kamarnya. Sikap Theo acuh seakan tak melihat kedua orang tuanya tadi.