Hari memang sudah petang hingga malam datang dengan cepat. Sampai malam hari Yena masih bercengkrama dengan Rumi dan Ansel di ruang tengah. Barulah ketika tengah malam ia kembali ke kamar dengan dalih ingin istirahat.
Sementara Rumi dan Ansel masih mengobrol ria di ruang tengah.
"Apa dia akan datang?" Yena mengintip keluar dari balik tirai. Tidak terlihat siluet Lucifer di luar sana. Apa dia sudah pergi?
Ia memejamkan mata dan berbisik lewat batin, berusaha menghubungi Lucifer. "Shan Jie, cepatlah datang ke sini."
Grep
"Aku sudah di sini." Kedua tangan yang kekar memeluknya dari belakang.
Yena tersipu.
"Hehe aku kira kamu tidak akan datang."
"Mana mungkin. Katanya mau mengobrol. Mengobrolkan apa?" Lucifer melepaskan pelukannya. Yena langsung menariknya untuk duduk di tepi ranjang.