Rena tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan pasangan suami istri itu. Dia masih kesakitan, tetapi tanggung jawab pekerjaan harus terus dilakukan.
Di saat situasi meresahkan seperti itu, tiba--tiba terdengar suara di belakang majikan Rena. Serempat tiga kepala menoleh.
"Rena akan saya bawa pulang ke Tokyo. Sementara itu, Anda bisa mencari pengganti dia di biro tenaga kerja."
Rena memelotot galak. Si lelaki berwajah setampan malaikat terlihat berdiri di ambang pintu. Lelaki itu adalah orang yang menolongnya pergi ke klinik.
Rena mengirimkan isyarat lewat tatapan mata. Dia mencoba memberi perintah agar lelaki itu menutup mulutnya. Sayangnya si lelaki sengaja tidak melihat ke arah Rena.
"Anda siapa?"
Lelaki itu mengulurkan tangan. Senyumnya ramah, tetapi tidak sampai ke mata.
"Nama saya Eric. Saya teman Rena."
*