Kakek menghentikan gerakan mengayunnya.
"Ayah …?" Andri memanggil lagi dengan suara bergetar namun lebih keras.
Dan kakek mulai memberikan respon.
Ia menundukkan kepala, menatap wajah Andri. Matanya memicing, seperti sedang berusaha keras mengingat sesuatu yang amat sulit.
Lalu perlahan-lahan tatapan kosongnya mulai berubah. Bola matanya tampak berkilat bercahaya, menunjukkan tanda-tanda semangat hidupnya telah kembali.
Tangan keriput kakek yang kurus dan ringkih, terangkat dengan susah payah, berusaha menyentuh wajah Andri.
"An … dri …?" ucap kakek dengan suara serak hampir tak terdengar.
"Ini … ini benar ... Ayah?" Andri mendekatkan wajahnya ke wajah kakek. Ia mengamati lekat-lekat.
Kakek menggerak-gerakkan mulutnya yang kaku sambil menatap Andri, seperti hendak mengucapkan sesuatu yang sulit. Air mata mulai mengambang di pelupuk matanya.
Tangannya yang gemetar meraih ke dalam sakunya. Kemudian mengeluarkan sesuatu dalam genggamannya, dan menyelipkannya di tangan Andri.