"Brengsek! Benar-benar brengsek! Cewek jelek sialan! Bangsaaat!"
Rendy berteriak marah sambil melayangkan tinjunya ke arah dinding partisi yang merupakan pembatas ruang ganti para pengisi acara di belakang panggung. Dinding yang terkena tinjunya itu bergetar keras. Wajah Rendy tampak merah padam, tubuhnya gemetar keras karena sekuat tenaga menahan perasaan malu dan marah.
"Sabar Ren, sabar," ucap Boy yang mendekati dan berusaha menenangkan Rendy.
"Sabar? Sabar gimana, sih? Cewek brengsek itu udah bikin malu gue, Boy! Dia tadi udah ngejatuhin harga diri gue di depan fans kita!" bentak Rendy sambil melotot ke arah Boy.
"Iya tapi lo jangan ngancurin property orang lain, Bro," sela Pipin sambil mengangkat telapak tangannya untuk menahan gerakan Rendy yang seperti hendak melayangkan tinjunya sekali lagi. "Kita ini di sini sebagai tamu undangan, ini bukan kampus kita."