"Kau pasti sangat menyukai Storm," Julia menyentuh pundak Vanessa.
Sebagai sesama wanita, tentu Julia mengerti bagaimana perasaan Vanessa. Perasaan itu sama dengan yang pernah ia alami saat Victor tak memercayai dirinya.
"Tapi, jangan menyerah, Vanessa!" Julia berusaha menyemangati wanita itu. "Storm mungkin terlihat kasar, tetapi dia pria yang baik. Kau hanya perlu bersabar untuk mendapatkan hatinya."
Vanessa mendongak, sorot matanya terlihat sayu. "Aku mencintainya, tetapi dia menganggapku seperti pengganggu."
Vanessa ragu, mungkinkah perasaan Storm bisa berubah? Apalagi, Storm terlihat sangat mencintai Kora. Ia yakin, di hati Storm sudah tidak ada tempat lagi untuknya.
"Dengarkan aku, kau bukan pengganggu, kau hanya wanita yang sangat perhatian." Julia menyentuh pipi Vanessa. Kedua mata wanita itu saling bersitatap, Julia tengah mengalirkan kepercayaan yang dia miliki pada tatapan itu.