"Siapa mereka?" Seseorang turun dari mobil, ia Galico, komando dari tim sayap kiri.
Sementara itu beberapa meter dari tempat Galico berdiri, kekacauan telah terjadi. Anak buahnya satu per satu tumbang.
Ck!
Galico menatap tajam, siapa pun orang-orang itu, mereka telah mengganggu misinya. Dan Galico terkenal tidak pernah gagal dalam menjalankan misi, ia adalah pembunuh bayaran nomor satu se-Asia.
"Dasar tidak becus!" umpat nya, lalu meraih pistol.
Tanpa menunggu lama, Galico langsung mengarahkan pistolnya pada pria yang menghabisi bawahannya.
Dor!
Steiv langsung melompat menghindar, insting pria itu seperti binatang. Ia mampu menyadari bahaya atau ancaman sekalipun dia tidak melihatnya.
Steiv kemudian menatap sosok pria dari kejauhan. Galico membelalak tak percaya melihat kemampuan musuhnya tersebut. Namun, ia segera melepaskan tembakan.
'Siapa dia?' Galico bertanya dalam hati. Kali ini musuhnya bukan orang biasa, terbukti dari bagaimana pria itu mengetahui tembakan tersebut.