Evan kembali terbangun untuk kedua kalinya, tetapi untuk yang kali ini cukup cepat sejak dirinya pingsan. Terlihat pintu kamar terbuka, dari luar pintu terdengar suara semburan air serta gesekan lap yang tidak asing di telinga pemuda tersebut.
"Apa dia sedang membersihkannya?" Evan mencoba berdiri seraya berjalan dengan lambat ke pintu kamar tersebut. Ia menemukan gadis itu tengah membersihkan lantai kamarnya dari darah para orc yang Evan bunuh, tetapi pemuda itu tidak melihat keberadaan jasad mereka di rumah ini.
"Oh kau sudah bangun? Aku sempat khawatir terjadi sesuatu yang buruk padamu," ungkap gadis tersebut.
Bisa dibilang tenaga dan tubuh Evan jauh lebih baik dari sebelumnya, bahkan ia merasa tubuhnya terasa cukup ringan sampai tangan-tangannya mungkin bisa mengayunkan pedang hitam itu beberapa kali.
"Aku tidak tahu harus membalas hutang budiku padamu seperti apa," ujar Evan.
Creation is hard, cheer me up!
Like it ? Add to library!