Tanpa alasan, Sean merasakan suatu perasaan yang asing ketika melihat Kana, namun bukan cinta terhadap lawan jenis. Melainkan perasaan nyaman dan hangat, ingin melindungi.
" Memangnya Pak Sean gak punya anak perempuan?" tanya Kana lembut.
" Hampir.. " Sean tersenyum tipis dan menunduk, " hampir punya, tapi sepertinya orang berdosa sepertiku tidak pantas " lanjutnya lirih. Bisma menatap Tuannya bingung, biasanya Sean tidak akan semudah itu memberikan jawaban jujur pada orang apalagi dengan ekspresi yang membuatnya terlihat lemah.
" Mungkin Pak Sean berdosa, tapi semua orang pasti pantas menjadi orang tua " balas Kana pelan.
Sean mengangkat wajahnya, " tapi aku.. sepertinya tidak pantas. Mungkin kamu tidak tau, jika suamimu adalah pemimpin kelompok mafia di pihak putih, maka aku pemimpin kelompok mafia di pihak hitam. Banyak pekerjaan berdosa yang ku lakukan, Kana " ungkap Sean tanpa ragu.