Berjalan diantara bangunan penduduk, kembali berjalan di jalan yang hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki dan gerobak berukuran kecil. Fornelia, Ivaldi dan Retto melanjutkan patroli mereka melalui rute patroli yang telah ditentukan oleh Fornelia.
Semakin lama mereka berjalan melewati jalan itu, semakin sempit jalan yang mereka lalui sampai mereka harus berbaris untuk melewati jalan itu. Hingga di ujung jalan mereka melihat balok-balok kayu tinggi yang menghalangi jalan mereka, jalan buntu.
"E--eh? Apa aku salah jalan?" tanya Fornelia meragukan dirinya sendiri.
Mereka kembali lagi ke persimpangan kecil yang mereka lewati sebelumnya, berjalan kearah yang lain. Namun kemana pun mereka melangkah, mereka hanya menemukan tembok bangunan yang menutupi jalan mereka. Mereka tersesat.
"E--Eh? Kok? Seharusnya lewat jalan sini?" ucap Fornelia semakin kebingungan, ia terlihat benar-benar tidak tahu kemana dirinya pergi.
"Nona Fornelia ... Apa mungkin anda ..."