Seperti apa yang telah direncanakan kemarin, siang menjelang sore ini Arkala dan Matteo memenuhi janji mereka untuk menemui Raka di belakang pasar Blok M seperti biasanya.
Kedua lelaki itu pergi bersama mengendarai motor milik Arkala, tentunya diikuti oleh Alvaro dan teman-teman yang memutuskan untuk bersembunyi.
"Di mana mereka, Bos?" tanya Matteo, sembari melepas helm di kepalanya.
"Nggak tau. Tunggu aja dulu. Baju lo aman, kan?"
"Aman, dong."
Ya. Setiap kali mengadakan pertemuan atau tawuran di luar sekolah, Arkala meminta seluruh anggota untuk melepas pakaian dan almamater mereka. Tidak boleh ada satupun yang mencoreng nama baik SMA Pasutri. Itulah kelebihan Arkala, yang disenangi banyak orang.
Sebenarnya dia juga sangat disegani oleh banyak siswa di sekolah. Namun, karena tergabung dalama geng motor dan terkenal suka tawuran, lelaki itu lebih banyak ditakuti.
"Arkala .... "