Seketika tubuh Cos mematung di tempat. Kedua matanya yang melihat sebuah kunci terpasang pas di lubang kunci yang tersedia di pintu keemasan dan Pol yang menghentikan dorongan untuk pintu tersebut membuat Cos tak bisa berkata apa-apa. Usai menyapa Cos dengan satu kalimat saja, Pol kembali membuka pintu keemasan tersebut dengan cara mendorongnya. Ternyata dengan kekuatannya saja pintu itu bisa terbuka dengan mudah.
Cos yang harapannya tidak terpenuhi karena awalnya dia mengira sudah berhasil membukakan pintu pun masih merasa terpukul dan malu. Dia merenung seorang diri sampai Pol mulai memasuki ruangan yang ada di balik pintu keemasan tersebut lebih dulu.
"Hei, Rakyat Jelata! Beraninya kau mendahului pimpinan yang hebat ini!" bentak Stephe tak terima. Dia langsung menyusul Pol masuk ke dalam.