Saat Kerajaan mulai membaik dan Zian memiliki seorang anak terasa lega untuk beberapa saat, tapi masih teringat tentang Pangeran Kenzi. Sedikitpun Zian tidak bisa lupa. Apalagi saat melihat buah hatinya membuat Zian semakin teringat Pangeran Kenzi.
Perpisahan yang mendadak membuat Zian harus bisa menerima semua kenyataan yang jelas tidak ingin ia terima, tapi Zian juga tidak bisa berbuat apa-apa saat kabar tentang Pangeran Kenzi yang tidak kembali dari peperangan saat itu pula Zian selalu hidup dalam kesepian berusaha menerima kenyataan yang sulit dan lebih sulit lagi saat kelahiran buah hatinya yang persis seperti Pangeran membuat Zian semakin merasa bersedih.
"Putri akhir-akhir ini jadi sering melamun ada yang putri pikirkan?" tanya Aida yang khawatir dengan Zian yang tidak ceria seperti biasanya.