Zian yang tidak sadar akan hal itu pun, masih tertidur pulang di pangkuan Pangeran Kenzi.
Pasukan sudah sesuai berlatih dan sudah waktunya makan siang, kadi mereka meninggalkan tempat latihan.
Pangeran Zen menghampiri kakaknya tersebut, yang terlihat begitu senang dengan memandangi istrinya yang sedang tertidur di pangkuannya.
"Kakak ini selalu saja bersikap baik pada putri, padahal putri sudah jahat pada kakak," kata Pangeran Zen yang tidak terima saat putri pernah memanggil Pangeran Kenzi monster dan bahkan putri tidak mengingat nama Pangeran.
Yang kesal dengan sikap dari putri adalah pangeran Zen, ia bahkan masih mengingat penghianatan sang putri yang dahulu pernah bersama dengan pangeran pertama.
Padahal kejadian itu sudah sangat lama sekali, walaupun Pangeran Kenzi yang masih mengingatnya, tapi dia mencoba untuk lebih dekat lagi dengan Sang Putri, agar bisa mengenalnya lebih jauh.