Pagi nan indah burung-burung menyapa, menyambut datangnya waktu bercumbu ditemani desauan angin berhembus di jendela. Ranting ranting nan kokoh bergerak-gerak seirama belaian lembutnya. sungguh pagi itu menjadi mood booster dalam diriku.
Sejak tinggal di rumah sendiri sangat terasa rileks. Warga di sini begitu ramah dan pengertian, semua mereka welcome banget. Keamanan sangat terjamin buatku betah.
Bagas tidak akan kemana mana lagi, biar aja di sini terasa nyaman dan di hargai. Anak dan istrinya sangat menghormatinya meskipun ia sudah jatuh bangkrut. Anak dan istri masih menghormatinya dalam kondisi apapun.
Bagas terdiam di pojokan kursi mengamati kehidupan berumah tangga yang sebenarnya. Bagaimana istrinya kewalahan menghadapi keuangan yang kian menipis. Dulu ketika gabriel masih hidup, semua kebutuhan kerap kali di bantu olehnya.
Bagas mematung seolah bukan kewajibannya memenuhi kebutuhan keluarga. Biasanya ia hanya memikirkan untuk diri sendiri aja.
"Mas ... Mas bagas!"