"Ya air keran Lio, kan sama saja," jawab Rachel.
Mama Farah hanya terkikih membayangkan Moza meminum air keran bercampur es batu itu, sementara Moza berdiam kesal mendapat penerimaan yang kurang pantas di sini.
"Aku kira Mama Farah masih ada di tengah-tengah kaya waktu itu, bahkan terkesan membela ku. Tapi aku salah, ternyata hati manusia gampang berubah," ucap Moza dalam hatinya.
Tak lama Bi Inah datang kembali ke ruang tengah dengan membawa dua gelas air sumur untuk dua orang tamu ini.
"Silahkan di nikmati neng," ucap Bi Inah sembari meletakkan dua gelas air itu ke atas meja yang ada di hadapannya.
"Den, silahkan di nikmati," ucap Bi Inah beralih menatap Fero yang sedari tadi hanya diam dan menundukkan kepalanya saja.
"Terimakasih Bi, tapi saya tak lagi minum es," sahut Moza sembari tersenyum ke arah asisten rumah tangga Mama Farah itu.
"Oh jadi tak minum es, ya sudah kalau gitu Bibi ganti," ucap Bi Inah.