Jantung Jessie berdetak kencang diikuti bulu kuduknya berdiri, terasa panas dingin suhu tubuhnya bisa mencium Shem dengan lembut dan sejenak terbawa suasana oleh perasaannya sendiri. Astaga, setelah sekian tahun lamanya, ia merasakan ciuman bibir seorang lelaki adalah baru kali ini, setelah yang terakhir dengan suaminya dulu saat masih bersatu.
"Andai kesempatan itu ada, aku ingin menjadi istrimu, Shem." Tetesan air mata Jessie menyertai suasana ini. Ia juga langsung menyekanya tak ingin sampai menetes di area wajah Shem, saking dekatnya.
"Bukankah kau seorang pangeran yang kelak menjadi raja? Harusnya kau boleh memiliki istri lebih dari satu. Aku mau jadi yang ke dua atau ke tiga asal kau mau denganku." Jessie mencurahkan rasa pilunya hati kesendirian dan lelahnya disakiti selama ini.
"Semoga Adaline mau mengerti, aku juga telanjur jatuh cinta kepada Shem, sama juga seperti dirinya yang mencintai Shem, walau dia yang pertama memiliki," batin Jessie.