Malik sedang berada di rumah sakit hari ini, ketika ia merasa bahwa setelah ungkapan cintanya pada Rubi di tolak kemarin Malik belum juga menghubungi Rubi rasanya ia sangat malu dengan semua yang dilakukannya pada Rubi. Jika ia memiliki sedikit keberanian sedikit saja maka ia bisa sangat bisa bersama Rubi saat ini namun, semuanya sudah terlambat. Semuanya tidak bisa lagi di ulang oleh Malik.
Takdir sepertinya tidak ingin Malik bersama dengan Rubi.
Malik keluar dari ruangannya sudah lama sekali ia tidak duduk di kursi ini. Kali pertama ia bertemu dan berbicara dengan Rubi adalah di tempat ini. Malik kembali teringat akan kenangan itu. Rubi masih seorang gadis yang ramah dan juga sangat baik bahkan pada orang asing yang baru saja ditemuinya. Rubi tidak pernah berubah bagi Malik.
"Rubi, mengapa takdir begitu jahat pada kita berdua?" batin Malik.