Petra menatap Mia, tatapannya semakin dalam ketika melihat Mia tersenyum dan mengangkat tangan kirinya. Di bawah cahaya lampu, Petra menatap tangan itu dengan hangat, mengikuti gerakan Mia.
Mia menggeser cincinnya sedikit, kemudian menunjukkan telapak tangannya kepada Petra. Petra menatapnya dengan penasaran. Matanya biasanya tajam, seperti alat pendeteksi, dan setelah beberapa saat, perhatiannya terfokuskan pada posisi cincin itu. Dia melihat warna kemerahan samar di sana, dan bahkan di bawah cahaya yang lembut, tulisan di sana dapat terlihat jelas.
"Jari manis tangan kiri adalah yang paling dekat ke hati…" ucap Mia dengan agak berbisik. "Aku selalu berpikir bagaimana aku bisa menunjukkan bahwa rasa cintaku padamu sudah lama ada, dan lebih dalam dari yang kau kira…. Mungkin hanya dengan ini namamu bisa diletakkan di tempat terdekat ke hatiku dan terhubung pada janji yang kau berikan padaku dalam hidup ini."