Cuaca yang berubah mendung di luar membuat semua orang merasa murung dan tertekan.
Waktu baru saja mencapai pukul enam.
Di sebuah ruang operasi di rumah sakit Mitra Sejahtera, Eddy berkeringat dingin. Seorang perawat terus menyeka keringatnya tanpa mempengaruhi pandangannya.
Dengan bunyi kelontang nyaring, Eddy yang berhasil mengeluarkan peluru dari jantung Kristian pun meletakkannya di atas sebuah baki. Tatapannya tenang namun tajam ketika menoleh ke arah peralatan di sebelahnya. Dia melihat bahwa statusnya terkendali, dan jantung yang sudah dipegangnya kini perlahan dikembalikan ke dada Kristian.
"Kalian rapikan sisanya…." ucap Eddy sembari menoleh ke arah dokter asistennya, kemudian menoleh ke arah semua orang di dalam ruangan. "Operasi ini, di luar ruang operasi ini, tidak untuk dibicarakan siapapun."
Semua mengangguk. "Baik, Dr. Eddy."
Eddy mengangguk dan meninggalkan ruang operasi.