Kata-kata Aryo benar-benar menghancurkan harapan besar Wira…. Ketika dia pertama kali melihat kontrak itu, sebenarnya dia pun sekilas menyadarinya.
Hanya saja, dia tidak ingin percaya bahwa itu benar!
"Heh, hehe…." Wira mencibir beberapa kali. "Berapa banyak orang yang tahu tentang kontrak ini?"
"Seharusnya tidak banyak." Aryo masih bersikap tenang, "Aku bisa mendapatkan salinannya karenamu." Setelah jeda singkat, dia melanjutkan, "Wira, sebenarnya, kau dan aku seharusnya tidak mencemaskan hal ini sekarang. Tapi... apakah Mia sudah tahu soal ini?"
Wira memejamkan mata, menghela napas pelan. "Yo, biar aku pikirkan dulu."
Aryo tidak berbicara lagi, hanya bersandar diam di kursi mobil, memperhatikan wiper di kaca depan yang terus berayun meski tidak bisa menghalau hujan…. Seperti masa lalu manusia. Bagaimanapun kita menyembunyikannya sekarang, masa lalu akan selalu meninggalkan luka di dalam hati.