"Dia tuker nomornya lho Bang," ucap Prisya yang membuka kartu Samuel.
Mendengar hal ini, Samuel agak terdiam sejenak dan kemudian Reka melirik ke arah Samuel, memperhatikannya dengan tatapan yang tanda tanya.
"Bener?" tanya Reka. Di sini Reka belum tahu kalau Samuel itu menukar nomornya.
Dengan entengnya Samuel tersenyum menunjukkan deretan gigirnya yang tersusun rapi, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Iya," aku Samuel.
"Kenapa?"
Reka tidak begitu serius dalam bertanya, karena sebenarnya dia sudah bisa menebak apa alasan yang Samuel miliki sampai Samuel menukar nomor miliknya dengan nomor yang menjadi pasangan nomor Prisya.
"Biar ada yang jagain Adik lo." Bisa-bisanya Samuel berucap dengan begitu enteng tanpa terlihat kalau ada sesuatu di balik ini.
"Ya udah, jagain Adik gue." Reka tidak akan mempermasalahkan hal ini, karena dia merasa kalau hal itu tidak akan ada gunanya.
"Siap Bang." Samuel dengan begitu enteng menerima kalau dirinya harus menjaga Prisya.