Dua mata yang saling menyalang lebar, di antara dua tempat yang berbeda sangat jauh. Zhao Yang masih menduduki dudukannya dengan begitu tegak dan santai. Sementara iblis yang ada di tengah perjalanan sungguh terlihat sama.
"Dia semakin dekat. Tidak akan kubiarkan dia menyerang kuil ini."
Lalu dia beranjak, meraih pedangnya dengan mendengus napas kesal menatap pintu yang masih tertutup rapat.
Kakinya percaya diri untuk melangkah maju, kemudian pintu pun terbuka lebar. Dia keluar dari bangunan petapaan. Bangunan paling agun dan tinggi itu dia tinggalkan. Tidak peduli salju terus turun ke bumi.
Namun langkahnya tidak getir untuk melawan. Para biksu menyaksikan tindakan yang sudah diambil olehnya. Dari balik tembok bangunan kuil, mereka melihat kepergian Zhao Yang tanpa pamit.
"Semoga dia bisa melewati pertempurannya dengan baik! Cung Fuo, awasi Zhao Yang dari jarak yang cukup jauh. Jika terjadi kesalahan, kau harus mengirim mantra perlindungan Budha untuknya."
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Creation is hard, cheer me up!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Like it ? Add to library!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.