Keluarga yang berkumpul dengan satu sama lain. Zhao Yang tetap di posisinya agar bisa memberikan jawaban yang benar dan tepat! Orang tua yang peduli, kata mereka yang melihat. Namun bagi Zhao Yang mereka hanya mengutamakan nama dan harta.
"Tidak ada yang kuserang, aku hanya pulang dari melatih diriku sendiri," ungkap Zhao Yang mengelak. Matanya memalingkan pandangan lalu menunduk hormat.
"Kau tidak melihat langit sedang menunjukkan hal aneh?" tunjuk ayahnya mencurigainya.
"Aku tidak peduli itu," kelit Zhao Yang membungkuk tanpa melihat. "Ayah, Ibu. Aku permisi, badanku terlalu kotor untuk berbicara dengan kalian," pamitnya kemudian melangkah menghindari mereka—kedua orang tua, termasuk istrinya sendiri.
Xia Zhang hanya bisa berdiam diri karena melihat sosok putranya memang sedikit kurang ajar, katanya. Jing Mi segera bergegas menyusul tuannya tanpa harus menyapa dengan suara, tetapi sekadar merunduk sudahlah cukup.
***
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Creation is hard, cheer me up!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Like it ? Add to library!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.