*BAB 17*
Akhirnya malam ini Violette dapat berkumpul dengan kedua orangtuanya, mereka melakukan makan malam bersama di ruang makan utama mansion ini. Mansion ini memiliki setidaknya tiga ruang makan dengan berbagai ukuran, koki pribadi serta bahan makanan yang selalu segar.
"Hampir saja lupa, Daddy ingin mengatakan sesuatu kepadamu V.'' Ucap Jimmy melirik ke arah istrinya, yang menganggukkan kepala disertai dengan senyuman manisnya.
"Baiklah, Daddy bisa mengatakannya padaku." Jawab Violette meletakkan sendok serta pisau di kedua tangannya, ia siap mendengar apa yang ingin dikatakan oleh Daddynya.
"Xander akan tinggal bersama kita di mansion ini. Mungkin ia akan tiba disini lusa."
"Daddy harap kalian bisa dekat seperti saudara kandung pada umumnya.'' Sambung Jimmy, lagi-lagi ia melirik ke arah istrinya. Seperti memberi kode kepada Annita agar turut membuka suara.
"Tidak masalah bukan sayang, jika Xander tinggal bersama kita di mansion ini. Pasti mansion ini akan lebih hidup dan terasa lebih ramai lagi."
"Meski usia kalian terpaut cukup jauh, namun mommy harap kalian bisa lebih cepat akrab dan tidak merasa canggung satu sama lain." Annita bersuara dengan sangat hati-hati, ada sedikit rasa kegelisahan di dalam hatinya. Annita tahu jika nantinya ini semua tidak akan berjalan dengan lancar, mungkin suasana di mansion ini tidak akan terasa hangat seperti ini lagi. Namun Annita tidak bisa berbuat apa-apa, karena ini semua keputusan suaminya. Annita juga ingin memperbaiki hubungannya dengan Xander, walaupun ia tahu jika Xander sangat membenci dirinya.
"Tentu saja tidak masalah mom, aku sangat senang mendengar kabar ini. Akhirnya setelah sekian lama aku bisa melihat wajah Xander lagi.''
"Dan yah aku senang mendengar kabar jika Xander akan tinggal bersama kita, dad." Balas Violette dengan memaksakan senyumannya. Karena jujur saja Violette tidak tahu harus memberikan respon seperti apa. Sudah lama sekali ia tidak bertemu dengan Xander, bahkan Violette sudah melupakan wajah tampan itu hari demi hari.
Canggung, tentu saja akan terasa canggung bagi Violette. Ia bukan gadis berusia tujuh tahun lagi, kini Violette sudah menjadi dewasa. Dan Violette juga sudah bisa menyukai atau bahkan mempunyai perasaan terhadap lawan jenis.
"Syukurlah jika kau merasa senang, V." Jimmy sebenarnya juga sedikit khawatir dengan sikap Xander nantinya. Ia tahu jika ini pasti tidak akan berjalan dengan lancar. Tetapi setidaknya Jimmy sudah berusaha membuat Xander agar ingin tinggal bersama di mansion ini. Jimmy yakin lambat-laun hubungan mereka akan baik-baik saja.
Violette membalas perkataan Daddynya dengan mengeluarkan senyuman manisnya, ia tidak tahu harus memberikan respon bagaimana lagi. Ada sedikit perasaan gelisah di dalam hati Violette, namun di lain sisi ia juga merasa senang karena bisa bertemu dengan Xander lagi setelah sekian lama. Namun Violette tidak yakin hubungannya dengan Xander akan berjalan dengan baik ke depannya, pasti di awal pertemuan mereka nanti akan terasa sangat canggung.
"Aku sudah selesai. Aku akan kembali ke kamar ku.'' Ujar Violette menyudahi kegiatan melamunnya.
"Selamat malam dad, mom." Violette mengucapkan kata perpisahan kepada orangtuanya terlebih dahulu sebelum naik menuju kamar miliknya.
"Jangan berlari, V.'' Teriak Annita memperingati Violette.
"Ah dia selalu saja membuat ku khawatir.'' Sambungnya lagi, pernah suatu ketika saat umur Violette baru menginjak lima tahun, gadis kecil itu berlari dengan sangat gembira namun tidak memperhatikan sekitarnya, hingga mengakibatkan tubuhnya jatuh ke atas lantai dan membuat kedua lututnya terluka.
"Meskipun ia sudah dewasa, namun bagiku Violette tetaplah gadis kecil yang senang berlarian mengitari mansion." Ucap Jimmy membalas perkataan Annita. Ia mengusap bibirnya menggunakan napkin untuk membersihkan sisa makanan yang menyangkut di bibirnya.
"Violette akan selalu menjadi gadis kecil milik kita." Entah kenapa jika membahas hal seperti ini membuat Annita sedikit merasa terharu.
"Tapi dia sudah tumbuh menjadi gadis dewasa."
"Apa Violette sudah memiliki seorang kekasih?.'' Tanya Jimmy kepada Annita, kesibukannya di kantor membuat Jimmy tidak begitu memperhatikan Violette.
"Hmm aku pikir sudah. Tapi aku belum pernah melihat seorang pria datang ke mansion ini."
"Mungkin Violette belum ingin terbuka mengenai hubungan pribadinya dengan seorang pria kepada kita Jimmy.'' Karena Annita pun juga penasaran apakah Violette sudah memiliki kekasih atau belum. Seharusnya gadis seusia Violette sudah memiliki seorang kekasih.
"Kau benar sayang. Kita sebagai orang tua tidak boleh terlalu mencampuri urusan pribadinya." Sahut Jimmy lagi yang di balas anggukan oleh Annita.
Jimmy dan Annita melanjutkan pembicaraan mereka di ruang santai yang ada di lantai dua, sembari menikmati suasana angin malam yang menyejukkan.
Sedangkan di dalam kamar, Violette tengah bersiap untuk pergi bertemu dengan beberapa teman kuliahnya. Violette memilih sweater crop top berwarna putih di padukan dengan rok mini berwarna pink yang memiliki corak tumbuhan. Memperlihatkan bentuk tubuhnya yang ramping, tak lupa Violette menggunakan aksesoris kalung di leher jenjangnya. Rambutnya ia biarkan tergerai begitu saja, sehingga terlihat begitu lurus. Karena rambut asli Violette memang sangat lurus dan tebal, ia tidak perlu merawatnya dengan extra.
Violette bukanlah gadis polos yang hanya berdiam diri di kamar dan membaca buku setiap hari. Violette memang gadis yang pintar, dan berwawasan luas. Namun tidak membuat Violette tertinggal jaman, ia menikmati kehidupan remajanya, bersenang-senang dan menghabiskan waktu dengan berpesta di malam hari. Meski kehidupan Violette cukup terbilang bebas, namun Violette masih memiliki batasan di dalam hidupnya.
"Perfect.'' Ucap Violette pada pantulan dirinya di depan cermin, ia terlihat sangat cantik hanya dengan menggunakan sedikit make up di wajahnya yang memang sudah terlahir dengan wajah cantik.
Sebelum pergi, tak lupa Violette memasukkan black card dan ponsel ke dalam tas kecil yang memiliki harga fantastis. Tas kulit limited edition, yang di produksi oleh salah satu brand yang terkenal di dunia.
Pukul 10 malam mobil yang di kendarai Violette berjalan keluar dari area mansion. Seperti biasa Violette berkendara seorang diri tanpa ada yang menemaninya, hanya suara musik yang menggema di dalam mobil, menemani perjalanan Violette menuju salah satu club malam yang akan ia kunjungi.