Tải xuống ứng dụng
100% Janji Hati (Long Distance Relationship). / Chapter 6: Episode 6

Chương 6: Episode 6

Masih di kamar Titah.. 

"Emm lagu apa lagi ya kira-kira yank ?", tanya Irfandi. 

"Lagunya Sule dong yank", jawab Titah. 

"Oke, judulnya ?", tanya Irfandi lagi. 

"Terpisah jarak dan waktu ya yank", jawab Titah lagi. 

"Oke..", kata Irfandi. 

                      ** 

Terpisah Jarak dan Waktu, Sule ft Baby Shima / Titah dan Irfandi. 

Berat ku melawan sepi

Sulit ku terbawa angan

Sepi yang selalu buatku rindu

Angan yang tertuju padamu (bagian Irfandi)

Satu hal yang bisa kita lakukan

Saling percaya dan saling menjaga

Agar kita selalu tetap bersama

Walau raga tak menyatu denganmu (bagian Titah)

Saat ini kita terpisah

Terpisah jarak dan waktu (bagian Irfandi) 

Keadaan yang membuat

Kita tak bisa menyatu (duet Titah dan Irfandi) 

Ku ingin tangan kita tak saling melepaskan (bagian Irfandi) 

Ku ingin raga kita selalu bersama (bagian Titah) 

Tetapi saat ini kita terpisah (bagian Irfandi) 

Terpisah jarak dan waktu (duet Titah dan Irfandi) 

Saat ini kita terpisah

Terpisah jarak dan waktu (bagian Irfandi) 

Keadaan yang membuat

Kita tak bisa menyatu (duet Titah dan Irfandi) 

Aku ingin tangan kita tak saling melepaskan (bagian Irfandi) 

Aku ingin raga kita selalu bersama (bagian Titah) 

Tetapi saat ini kita terpisah (bagian Irfandi) 

Terpisah jarak dan waktu

Terpisah jarak dan waktu

Terpisah jarak dan waktu (duet Titah dan Irfandi) 

                      ** 

Di ruang tv.. 

"Sudah waktunya makan malam, yo lihat Cengek gih sudah selesai siapkan makan malam atau belum", pinta bu Dewi. 

"Laksanakan mah..", Tiyo melaksanakan perintah dari ibunya. 

Di kamar Titah lagi.. 

"Sekarang ganti aku yang pilih lagu ya yank", kata Irfandi. 

"Iya sayang", sambung Titah. 

"Oke, aku pilih lagu Denny Caknan", kata Irfandi lagi. 

"Judulnya ?", tanya Titah. 

"Satru, hehe..", jawab Irfandi. 

"Liriknya ?", tanya Titah lagi yang meminta lirik lagu satru pada Irfandi. 

"Ini sayang liriknya", jawab Irfandi yang memberikan lirik lagu satru pada Titah. 

"Oh oke..", kata Titah. 

"Oke mulai ya yank ?", tanya Irfandi lagi. 

"Iya sayang", jawab Titah lagi. 

                      ** 

Satru, Denny Caknan ft Happy Asmara / Titah dan Irfandi. 

Unine batin dungoku

Ra luput ko jenengmu (bagian Titah) 

Aku ngedem-ngedem atimu

Bakoh mempertahankanmu (bagian Irfandi) 

Gusti kulo mpun manut dalane

Mung jenengan sing ngatur ceritane (bagian Irfandi) 

Sing jelas aku mikir ke depane

Opo bakal hubungan satru sakteruse (bagian Titah) 

Tulung percoyo aku sayang awakmu (bagian Irfandi) 

Buktine sampeyan nglirik liyane (bagian Titah) 

Sumpah ra koyo sing mbok pikir selama iki (bagian Irfandi) 

Mas, isoku meneng, ngajeni awakmu (bagian Titah) 

Sepurane yen pancen salah (bagian Irfandi) 

Sepurane yen aku neng uripmu mung masalah

Rangkulen aku, iki gur mung salah pahamku (bagian Titah) 

Satru, hubungan mung salah pahammu (bagian Irfandi) 

Sampeyan kudu ngerteni, aku cemburu (bagian Titah) 

Gusti kulo mpun manut dalane

Mung jenengan sing ngatur ceritane (bagian Irfandi) 

Hoo ooo sing jelas aku mikir ke depane

Opo bakal hubungan satru sakteruse (bagian Titah) 

Tulung percoyo aku sayang awakmu (bagian Irfandi) 

Buktine sampeyan nglirik liyane (bagian Titah) 

Sumpah ra koyo sing mbok pikir selama iki (bagian Irfandi) 

Mas, isoku meneng, ngajeni awakmu (bagian Titah) 

Sepurane yen pancen salah (bagian Irfandi) 

Sepurane yen aku neng uripmu mung masalah (bagian Titah) 

Rangkulen aku, iki gur mung salah pahamku (duet Titah dan Irfandi) 

Unine batin dungoku (bagian Titah) 

Ra luput ko jenengmu (bagian Irfandi) 

                      ** 

Di meja makan lagi.. 

"Bi makan malamnya sudah siap belum, bi, ngek, loh kok gak ada di ruang makan, jangan-jangan di dapur lagi", kata Tiyo. 

Di dapur.. 

"Joget terus sampai pagi, lagunya enak, ini pasti yang nyanyi mbak Titah dan pacarnya nih, joget lagi..", kata Cengek yang menari mendengar Titah dan Irfandi yang menyanyikan sebuah lagu.

"Tuh kan benar disini, emm pake joget segala lagi, bi, bi, bi..", keluh Tiyo. 

"Iya den, lagi asik nih, joget terus..", kata Cengek. 

"Hemm, hadeh Cengek, hemm..", keluh Tiyo lagi. 

"Eh muhun den, kunaon ?" 

(Eh iya den, kenapa ?), tanya Cengek. 

"Anjeun keur naon da ibing sorangan sepertos jalmi anu henteu damang wae, abdi dieu di jurung mama, neda wengi atos siap tacan ?" 

(Kamu ngapain sih joget sendiri seperti orang yang tidak waras saja, saya ke sini di suruh mama, makan malam sudah siap belum ?), tanya Tiyo juga. 

"Seep laguna sarta sorana raos da den, tenang den, lamun neda wengi atos siap, atos aya di meja neda sadaya" 

(Habis lagunya dan suaranya enak sih den, tenang den, kalau makan malam sudah siap, sudah ada di meja makan semua), jawab Cengek. 

"Oh nya atos" 

(Oh ya sudah), kata Tiyo. 

Di ruang tv lagi..  

"Mah..", kata Tiyo. 

"Muhun yo, kumaha atos tacan ?" 

(Iya yo, bagaimana sudah belum ?), tanya bu Dewi. 

"Atos mah.." 

(Sudah mah..), jawab Tiyo. 

"Nya atos anjeun saur Titah, kabogohna, sarta baturna, ngomong neda wengi atos siap kitu nya" 

(Ya sudah kamu panggil Titah, pacarnya, dan temannya, bilang makan malam sudah siap gitu ya), pinta bu Dewi. 

"Muhun mah.." 

(Iya mah..), Tiyo melaksanakan perintah dari ibunya. 

Di kamar Titah lagi.. 

"Assalamu'alaikum", Tiyo memberikan salam pada Titah dan Irfandi. 

"Wa'alaikumussalam" Titah dan Irfandi menjawab salam dari Tiyo. 

"Dik Titah..", kata Tiyo. 

"Muhun mas" 

(Iya mas), sambung Titah. 

"Hayuk tedha dalu riyen, mangke lajeng iseh, mama, ayah, uga mas mu ingkang benten sampun ngentosi ing meja tedha"   

(Hayuk makan malam dulu, nanti lanjut lagi, mama, ayah, dan mas mu yang lain sudah menunggu di meja makan), kata Tiyo lagi. 

"Inggih mas, dhateng meja tedha kamawon duluan, mangke aku uga mas Irfandi nyusul dhateng ruang tedha" 

(Iya mas, ke meja makan saja duluan, nanti aku dan mas Irfandi nyusul ke ruang makan), sambung Titah lagi. 

"Oh gitu nggih sampun, kula dhateng kamar tamu telas punika enggal dhateng ruang tedha" 

(Oh gitu ya sudah, saya ke kamar tamu habis itu baru ke ruang makan), kata Tiyo. 

"Inggih mas..!!" 

(Iya mas..!!), seru Titah dan Irfandi. 

"Assalamu'alaikum", Tiyo memberikan salam pada Titah dan Irfandi. 

"Wa'alaikumussalam", Titah dan Irfandi menjawab salam dari Tiyo.

Aku dan Titah ke ruang makan untuk makan malam bersama keluarganya, setelah makan malam bersama keluarganya aku di ajak ke kolam berenang oleh ayahnya untuk bermain catur. 

Di meja makan.. 

"Oh ya tah, pacarmu siapa namanya ayah lupa ?", tanya pak Krisna. 

"Mas Irfandi, ayah", jawab Titah. 

"Oh ya, Irfandi habis makan malam ke halaman samping rumah ya, dekat kolam renang", kata pak Krisna. 

"Hemm ke kolam renang, mau apa yah, ini kan sudah malam, masa di ajak berenang malam-malam gini", sambung Pras. 

"Tau kasihan anak orang yah, di ajak berenang malam-malam", sambung Renaldi. 

"Jangan ah, kalau berenang malam-malam, nanti masuk angin", sambung Titah juga. 

"Tuh yang punya Irfandi nya marah yah..", sambung Tiyo juga. 

"Mireng riyen, ingkang ngajak Irfandi berenang malam-malam sinten, kula ngajak Irfandi dhateng ngrika, kersa ngajak Irfandi dolan catur"   

(Dengar dulu, yang ngajak Irfandi berenang malam-malam siapa, saya ngajak Irfandi ke sana, mau ngajak Irfandi main Catur), kata pak Krisna lagi.

"Oh main catur..!!", seru Titah. 

"Inggih nduk, gimana ngger, kersa mboten temani calon bapak mertuamu niki dolan catur ?" 

(Iya nak, bagaimana nak, mau tidak temani calon bapak mertuamu ini main catur ?), tanya pak Krisna. 

"Inggih, kula bersedia menemani bapak dolan catur ing latar iringan griya" 

(Iya, saya bersedia menemani bapak main catur di halaman samping rumah), jawab Irfandi. 

"Ayah minta Paijo siapkan catur di kolam renang sudah belum ya, Pras nanti kamu lihat Paijo ya", pinta pak Krisna. 

"Laksanakan ayah..", Pras melaksanakan perintah dari ayahnya. 


Load failed, please RETRY

Chương tiếp theo sắp ra mắt Viết đánh giá

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C6
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập