Ardhan terbangun dari tidurnya, karena merasa terusik dengan rasa berat di lengannya.
Dilan tidur dengan bertumpukan pada lengan Ardhan. Membuat lelaki itu meringis sakit. Anaya masuk ke dalam kamar setelah kembali dari dapur. Lalu terkejut saat mendapati suaminya meringis kesakitan.
" Astagfirulloh!" pekik Anaya dan segera menghampiri suaminya. Dengan segera ia memindahkan kepala Dilan dari tangan Ardhan.
" Ya ampun, Chagi. Maafkan Dilan," ucap Anaya membantu suaminya duduk.
" Gak papa. Kan Dilan gak tahu," ucap Ardhan.
" Sakit?" tanya Anaya memeriksa tangan Ardhan.
Dipandangnya wajah istrinya yang terlihat khawatir. Meski semalam ia masih terlihat marah dan kesal padanya, namun Ardhan tahu jika Anaya tidak benar-benar marah padanya. Ia hanya terlalu khawatir padanya.
" Maaf dan terima kasih," ucap Ardhan dengan memeluk Anaya. Sedang Anaya bernafas lega dan semakin mengeratkan pelukannya pada Ardhan.