" Apa??!!!"
" Kenyataan memang pahit. Dan takdirku tak seindah harapanku." Helaan nafas panjang sangat terdengar di telinga. Bahwa apa yang baru saja di katakan Rendra adalah hal yang sebenarnya. Bahkan, Gilang tak melihat sedikitpun kebohongan di wajahnya.
" Ren. Ini- ini. Waaahh. Kamu buat jantungku berhenti berdetak sejenak. Astaga. Apa yang kamu--," Gilang menggeram kesal. Cerita temannya lebih menggemaskan saat melihat jagoan sepak bolanya kebobolan bola dari lawan.
" Miris banget hidupku ya, Lang. Jangankan kamu yang kaget. Awalnya aku tak bisa menerima itu semua, Lang. Aku marah. Aku kecewa. Aku-aku Aarrggh, entahlah," keluh Rendra pada Gilang.
Sejenak Gilang melihat Anaya dari kejauhan yang sedang bercanda dengan temannya. Jangankan Rendra, Gilang mendengarkan ceritanya saja sangat geram. Takdir macam apa yang dijalani temannya itu.