Sesampainya di kantor, Riko langsung menggandeng tangan Mona, ia sudah tak merasa malu untuk menunjukan jika Mona adalah kekasih hatinya.
Kini nama Niken sudah hilang di hati Riko, yang ada hanyalah Mona. Sang wanita yang manis dan juga lucu.
"Pak, lepasin malu tau!" Mona menggoyangkan tangannya.
Namun Riko malah semakin erat memegang tangan itu.
"Pak, lepasin ih!"
Riko melirik Mona dan tersenyum.
"Kenapa sih Hem, biarin aja kalo pun ada yang melihat ya biarkan saja, kita ini kan Memnag sepasang kekasih dan sebentar lagi akan menikah!"
Mona membuang nafasnya dengan kasar.
"Bukan kaya gitu, aku gak enak kalo ada penggemar kamu yang liat kita jalan seperti ini, nanti yang ada aku bakalan jadi bukan bulanan semua orang lagi, karena sok kecantikan." Mona memonyongkan bibirnya.
"Dih, tuh bibir sexsi nya." Riko mengusap bibir Mona
Mona langsung menutupi bibirnya karena ia takut jika Riko akan berbuat yang macam-macam.