“Ya, kita lupa haha.” Sekar dan Lilis cekikikkan disusul Ayu juga.
Aku hanya bisa berdeham saja. Ya … memang karena fakta juga. Aku memang tidak punya pacar.
“Lalu kamu ada acara apa, Mit?” tanya Lilis.
Sembari membuka buku tas gendongku, aku pun menjawab, “mau main sama temenku.”
“Si Reni?” Ayu menebak. Matanya setengah melotot padaku. Entah tak percaya atau kenapa aku tidak tahu. Seharusnya Ayu bereaksi biasa saja sebab dia juga tahu siapa Reni.
Sekar dan Lilis juga.
Aku pun mengangguk. “Iya, emangnya kenapa?”
“Enggak,” jawab Ayu singkat, “ya udah kita pergi bertiga aja. Ya kan temen-temen?” Ayu melihat pada Sekar dan Lilis. Keduanya serempak mengangguk.
Di tengah obrolan fokus kami berempat, kemudian kami berpaling. Mulai berpindah haluan ke obrolan para lelaki.
Mereka yang kini sedang heboh. Seolah kelas ini tidak punya banyak telinga yang tidak terusik oleh kerasnya suara tawa mereka.