Sudah setengah jam lebih, Alexandra diam duduk di sofa taman belakang memandangi kolam renang yang luas dan pepohonan besar menjulang membuat puri Milano bertambah asri dan teduh.
Ia menyukai puri klasik ini, tapi tidak menyukai pemiliknya. Entah mengapa sang mafia Gabriel Nostra lebih suka dirinya bertahan di sini bersamanya, dari pada melepaskannya. Kejadian tadi pagi membuka pikirannya.
Pria itu seharusnya memiliki pasangan untuk membangun keluarga. Puri ini begitu terasa sunyi sepi tanpa kehidupan di dalamnya. Lamunan mengembara jauh. Musim dingin sudah mulai, tubuhnya menggigil.
Alexandra terlupa, keluar tanpa membawa mantel sejak kejadian tadi pagi yang menghebohkan.
Gara-gara wanita jalang bernama Debbie pembawa keonaran membuat kericuhan di puri pagi ini. Sesungguhnya ia tak peduli jika Gabriel Nostra mau membawa teman kencan setiap saat ke sini.