"Aakk gantengnya calon imam!" teriak Naya tak masuk akal.
Mata gadis itu mungkin sedang tak normal. Kak Malvin adalah anggota paskibraka di mana kepalanya plontos, jadi dari mana dia beranggapan bahwa si sialan di sana merupakan cowok ganteng alias tampan?! Prik bangetttt loch, kalaupun dia tak bisa memilih crush dengan baik harusnya minta saran padaku saja.
Jujurly sebagai ketua OSIS periode pengganti kak Jae, kak Malvin cukup membuatku kesal. Ya karena dia kan kak Jae mendadak kehilangan jabatan, hanya karena wajah yang tampan orang itu berhasil menduduki takhta. Pokoknya aku benar-benar tidak suka dengan deretan pria yang sepertinya?
"Mundur," ucap Alsa.
Sepertinya dia memiliki energi negatif yang begitu banyak. Itu terbukti dari satu ucapannya yang langsung berhasil membuatku mundur beberapa langkah, anak ini kekuatan yang dimilikinya sudah tak dapat diragukan lagi.
"Kenapa emangnya?" tanyaku.