"Gimana? Udah rada enakan?" tanya Doni yang sifatnya benar-benar kalem pada Raisa kali ini.
Bahkan sekarang pun mereka berdua berniat untuk pergi bersama. Melihat Doni yang memarkirkan mobilnya dengan rapi, Raisa pun lekas mengangguk, lantas dia segera masuk begitu pintu mobil terbuka.
"Ini jauh lebih baik dari yang kemarin, jadi sepertinya aku udah sembuh kok," jawab Raisa kemudian.
Jika pagi tadi dia di antar paksa oleh Papanya maka saat pulang kak Doni lah yang menjemputnya. Tadinya gadis ingin pulang dengan teman-temannya saja, tapi semua laki-laki yang berada di sekitar maupun dalam rumahnya itu sama-sama keras kepala. Jujurly semua sifat hangat laki-laki ini membuat Raisa tak bisa berkata-kata alias dia begitu bahagia. Mana mungkin dia tak merasa demikian jika mereka melakukannya dengan wajah yang tampak tulus?