"Ah, kamu sudah bangun?"
'Ah, kamu sudah bangun?' katanya?
Bwahaha, menggelikan. Untuk kami yang suami istri jawaban seperti itu benar-benar jauh dari harapan. Sama sekali tak pernah terlintas dalam benak bahwa Joo akan menjawab dengan begitu santai begini. Meski sedikit saja aku berharap kalau dia akan kelabakan dan meminta maaf.
Dudu, harapan semu ini lagi. Terus begini dan tak akan ada yang berubah sampai detik ini. Mengepalkan tangan erat-erat pun juga tak akan ada gunanya, pada akhirnya akan tetap sama. Aku akan kalah dengan tatapan menjijikkannya.
"Hai." Astrid menyapa, sangat santai untuk seseorang yang menumpang.
"Mau sampai kapan jadi parasit?"
Kesabaranku sedang habis, restok juga butuh waktu lama. Maka dari itu untuk saat ini biarkan saja emosi ini meledak-ledak, tak ada yang perlu ditahan.
'Tapi jika Joo jadi jijik denganku, bagaimana nasibku?'