Reyna berjalan sendirian ke arah gazebo di kampusnya, cewek itu seperti biasanya membawa buku yang akan kembali dia pelajari sendiri. Desty dan Sari pamit sebentar untuk ke toilet sehingga Reyna di sana seorang diri tanpa kedua temannya.
Namun, sesaat dia mengingat seseorang yang tidak biasanya melakukan kehendak yang tidak bisa Reyna tebak. Dia merasa ada yang aneh juga dari sikapnya yang secara mendadak seperti itu. Sebenarnya apa yang terjadi pada cowok itu?
Reyna bukannya berharap, hanya saja itu terasa begitu aneh di rasakannya. Apa mungkin dia sudah jengah karena sikap Reyna yang terus saja acuh? Bukan kah itu jauh lebih baik dan bagus untuknya? Kenapa harus di masalahkan? Reyna kini bukan kah bernapas lega dan tenang? Tidak akan lagi ada yang bisa mengganggunya.
"Reyna."
Baru saja dia merasa bersyukur. Jay datang seperti jelangkung ada duduk di sampingnya. Ingin sekali Reyna meralat ucapannya tadi.
"Kenapa ke sini?"
"Lo ga suka banget kalau ada gue, ya?"
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!