"Papa, sudah memeringati kamu untuk jangan terlalu dekat." Bas terus saja mengulang kata itu, membuat Reyna merenung dan merasa bersalah. Reyna tidak tahu jika Papa nya akan ke tempat kerjanya dengan niatan hanya ingin memastikan dan mengantarkan makanan saja. Namun yang Bas lihat adalah Farrel dan Reyna sedang mengobrol serius, apa lagi mengenai masa lalu dari sahabat nya dulu.
"Bas. Kamu jangan terlalu keras sama anak kita. Kenapa, sih? Kalau anak kita jadi stres gimana? Kamu mau kalau dia ngerasa terus bersalah sama kita karena omongan tetangga?" Dini kali ini membela puterinya. Namun rasanya sekarang ini Reyna tidak merasa senang juga.
Entah kenapa pikiran Reyna masih tertuju pada cerita dari Farrel siang tadi. Bos nya mengalami hal yang begitu sulit. Reyna kasihan menatap iba saat Farrel menatap kosong sebelum saatnya Bas yang teriak memanggil namanya.
"Reyna, ngantuk. Papa, bisa keluar dari kamar aku ga? Mama, juga." acuh Reyna tanpa melirik kedua orang tuanya itu.