Tải xuống ứng dụng

Chương 5: Depresi

Aku pun sadar aku hanyalah badut penghiburnya disaat dia sendirian, saat itu terasa sangat menyenangkan, bersama dia melewati malam, bersama dia melewati kesenangan, bersama dia aku merasa ada yang menerimaku didunia ini, kenapa, kenapa dia memilihnya?aku pun jatuh dalam kesengsaraan karena cintaku, aku hanya menyukainya dalam diam, pagi pun berlalu, seperti biasa aku berangkat sekolah, namun.. aku melihat ada kucing yang berada di tempat sampah mencari makan

"Kucing?" aku merasa rasa sakit ku hilang sementara, karena aku sangat menyukai kucing, aku pun membawanya pergi ke Swalayan dan membeli makanan kucing, lalu memberinya makan, dan membawanya ke sekolah agar dia tidak di sana sendirian, aku pun sampai di sekolahku,aku menuju kelasku dengan menggendong kucing itu dengan kedua tanganku dan membawanya ke kelas,semua siswi disana mendekatiku karena aku membawa kucing yang sangat menggemaskan dan mereka berebutan mengelusnya, bahkan temanku yang cowo-tidak bahkan siswa sekelasku ikut berebut mengelusnya, aku pun sedikit tersenyum kecil,dari sekian banyak siswa dan siswi yang mengelus kucingku, hanya Mia yang terlihat sedang berbicara dengan seseorang di pintu, dan orang itu adalah tunanganya, rasa sakit ku pun tiba tiba muncul kembali, guru pun datang dan mengajari kami tentang kisi kisi soal ujian, karena ujian tinggal menghitung hari, saat istirahat, yang biasanya aku duduk dengan Mia, sekarang hanyalah sebuah imajinasi

"Imajinasiku keren juga, sepertinya aku akan membuat novel" ucapku dengan menoleh ke arah Mia yang sedang makan bersama dengan tunanganya

"Judulnya apa ya? cinta yang bertepuk sebelah tangan?"

"Tidak-tidak-tidak" ucapku dengan membantah tujuanku dengan sedikit tersenyum kecil, kucingku pun tiba tiba melompat ke celanaku, aku pun tersadar bahwa aku telah melamun tadi dan aku membungkuk lalu mengelus kucingku, kucingku mengeong kepadaku, aku pun lanjut berjalan menuju atap sekolah,setelah sampai aku langsung duduk disamping pagar atap sekolah, dan memberi makan kucingku dengan ikan yang aku beli di kantin

"Sepi ya..."ucapku dengan mengelus kucingku

"Kenapa? apakah ini yang namanya patah hati?" aku meneteskan air mataku

Saat aku selesai makan, aku pun lanjut pergi ke kelas dan membaca buku, dikelasku hanya aku yang tidak mempunyai orang tua dan Handphone, uang sekolahku juga sudah nunggak selama 2 tahun, aku kini duduk dibangku SMA kelas 12, aku berpikir bahwa aku harus mendapatkan pekerjaan, hari hari berlalu, dan aku sama sekali belum mendapatkan pekerjaan, lalu saat aku berjalan di gang kecil aku menemukan dompet di gang itu, dan melihat banyak uang didalamnya, aku memiliki niatan buruk untuk mengambil semua uangnya namun.. aku mengingat pesan ibuku

"Walaupun kamu sedang jatuh dalam kesengsaraan, tapi jangan jatuh juga dalam kegelapan" ucap dia sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya

Aku meneteskan air mata dan berlari membawa dompet ini ke kantor polisi, sesampainya disana, polisi menelpon orang pemilik dompet itu, dan 1 jam telah berlalu, pemilik dompet itu pun datang, tak disangka sangka-pemilik dompet itu adalah Mia, aku pun sangat terkejut

"Terima kasih pak polisi telah menemukan dompetku" ucapnya tanpa melihatku

"Tidak, bukan kami tapi dia" ucap polisi itu menunjuku, namun Mia langsung keluar karena ditunggu tunanganya, aku pun merasakan aku tercampakan

"Tuan, kau baik baik saja" ucap polisi itu menanyakan keadaanku

"Aku baik" ucapku dengan dingin dan langsung pulang kerumah

Dirumah aku disambut kucingku yang tersayang dan langsung mengelusku dengan kepalanya, aku pun mengelus kucingku dengan tersenyum kecil, aku pun kekamarku dengan membawa kucingku, tiba tiba, ada seseorang mengetuk pintu Apartemenku, dan orang itu adalah polisi wanita yang tadi menanyakanku, dia ingin berkunjung dan bermain bersamaku, kami pun bercerita hal hal menyenangkan, dan aku menikmatinya

"Jadi ada apa denganmu?" tanya polisi itu

"Cintaku telah di ambil." ucapku dengan dingin

"Ceritain dong"

"Ceritanya panjang, panggil aja aku Yamashita"

"Oke, panggil saja aku Megami Anna" ucap dia dengan tersenyum padaku, aku pun membalas senyumanya

"Umurmu berapa Yamashita?" tanya Anna kepadaku, aku pun sedikit terkejut

"Umurku 17 tahun"

"Waahhh kita sama doong" teriak dia dengan gembira

"Lah kok kamu udah jadi polisi?" tanyaku dengan terkejut

"Aku memiliki ayah sebagai Perwira Tinggi, atau aku dibawa ayahku untuk masuk ke polisi" ucap dia dengan memegang tanganku

"Lalu, kamu udah punya pekerjaan?" tanya dia

"Belum, aku sudah mendaftar kerja kemana mana, namun aku selalu ditolak, apakah aku hidup hanya untuk ditolak?" ucapku dengan sedih

"Eh engga kok, kamu cuma kurang beruntung aja" ucap dia dengan menenangkanku

"Bakatmu apa, atau keinginanmu?" tanya dia dengan sangat semangat

"M-menjadi penulis novel terkenal"

"Wahh cita cita yang keren-" dia terkejut melihat kucingku yang menyandar di pahanya, dia pun menjerit kegelian, aku pun tertawa, karena polisi bisa geli sama kucing imut

"Suh suh" dia mengusir kucingku dari tempat ia duduk

"Duhh kamu kalo punya kucing bilang doong" ucap Anna dengan cemberut kepadaku

"Jadi mana novelmu?" dia menanyakan novelku

"Aku gapunya Handphone jadi.. aku belum bikin Novel itu"ucapku, dia pun terkejut mendengar pernyataan itu, dan sedikit terharu

"Bagaimana kalau aku membelikanmu Handphone?" tanyanya kepadaku

"Eh-gausah-" pembicaraan ku terpotong oleh teriakanya

"Tadaaaaaa!!" dia pun mengeluarkan Handphone baru dari sakunya

"Eh-ga aku gamau ngerepotin kamu" ucapku dengan malu menerima pemberiany

"Ga ngerepotin, sebenarnya aku teman sekelasmu, cuma kamu jarang melihatku karena kamu sangat dingin, aku merasa kasihan sama kamu karena kamu satu satunya di sekolah kita yang gapunya Handphone, dan tidak memiliki orang tua, jadi aku membelikanmu Handphone" ucapnya,dan aku pun meneteskan air mata dan memeluknya

"Terima kasih" ucapku dengan menangis, Anna pun membalas pelukanku, aku bisa melihat wajahnya yang memerah

Malam pun tiba, aku langsung menulis novelku yang berjudul "Kesengsaraan Di Balik Kata Cinta", hari hari pun berlalu, aku sedanh belajar untuk menghadapi ujian, dan ada Notifikasi dalam Handphone ku, ternyata Notifikasi itu adalah novelku yang sudah menembus 100K pembaca, aku pun merasa tak percaya dan kegirangan

"Ibu... aku berhasil..." ucapku dengan meneteskan air mataku, aku pun mendapatkan gaji pertamaku senilai 50.000 Yen, dan aku menjadi sorotan berita di jepang, bahkan aku diundang ke acara TV dijepang dan Novelku diadaptasi menjadi Anime yang memiliki rating 8.97,aku pun sangat bersyukur, aku pun pulang pada malam hari, dan saat aku masuk ke Apartemenku, aku menyalakan lampuku dan tiba tiba

"Tadaaa!!!" Teriak Anna dengan menunjukan Kue bolu kepadaku

"Selamat ya, Yamashita, kamu sudah jadi penulis terkenal" ucap dia dengan senyuman manisnya

"Aku tidak tau harus membalas apa kepadamu, aku ganti uang untuk Hp yang kamu berikan ya.." ucapku dengan mengambil dompetku

"Eh tidak usah, kita bersenang senang aja malam ini" Kami pun memutuskan untuk bersenang senang dan saling bercerita, Anna pun pulang dari Apartementku, dan berbaring di kasurku

"Hari ini sangat melelahkan ya.." ucapku dengan menatap langit langit

"Sebaiknya aku tidur dulu, toh aku udah selesai ujian, jadi aku bisa santai santai, tak terasa hanya butuh waktu seminggu novelku bisa menjadi seperti ini" ucapku dengan tersenyum bahagia

Aku pun tidur dengan sangat lelap, pagi pun tiba, aku melihat kucingku yang membangunkanku, dengan sangat lemas, aku pun langsung terbangun

"Kamu sakit?!" tanyaku kepada kucingku, dia hanya mengeong kepadaku, aku pun menggendong kucingku dan berlari menuju dokter hewan, sesampainya disana aku mendapati kucingku yang sekarat dan harus dirawat disana, aku melihat banyak orang menatapku dengan terkejut

"Itu Yamashita kan?"

"Novelis terkenal itu?"

Ucap para pengunjung disana dengan terkejut dan tak percaya, aku pun pulang ke Apartemenku dan mandi, pada saat mandi aku khawatir dengan keadaan kucingku

"Aku harap, kau baik baik saja~" ucapku dengan menangis

2 Hari beralu, aku pun mengunjungi dokter hewan tersebut yang sedang menggendong seekor kucing yang mati, aku pun berpikir bahwa itu bukan kucingku namun.. aku melihat ruang isolasi kucingku kosong dan menanyakanya kepada petugasnya

"M-maaf, kucing atas nama pemilik Yamashita dimana ya?" tanyaku dengan khawatir pada kucingku

"Maaf tapi kucingnya sudah mati... kami juga sulit menghubungi pemiliknya" ucapnya tanpa tahu bahwa akulah pemiliknya, tiba tiba rasa sakit kehilangan itu kembali namun jauh lebih sakit

Aku pun keluar dari dokter hewan tersebut dan bersiap siap untuk sekolah, karena aku masuk siang, sesampainya di sekolah, aku melihat papan peringkat ujian, dan tak menyangkanya diriku ketika aku melihat papan itu, terdapat namaku di peringkat ke satu


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C5
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập