Lisya sudah bangun dari tidurnya. Sekarang dia pun akan mendi pagi terlebih dahulu agar bisa langsung sarapan di pantry dan bertemu dengan Mama agar dia bisa bercerita banyak hal mengenai dirinya yang sudah diam-diam balikan dengan Adimas.
Jam weker yang menyala punya Lisya dari sepuluh menit yang lalu akhirnya berhenti. Dirinya mematikannya sehingga sekarang dia beranjak untuk membuka gorden tiraj kamarnya itu.
Gorden yang sudah dibukanya membuat kamarnya lebih bercahaya begitu juga dengan ventilasi pencahayaan di kamarnya. Tidak lama setelahnya juga Lisya mengecek ponselnya terlebih dahulu.
Semalam dia tidak sempat untuk membuka lagi ponsel layar sentuhnya, dia kelelahan dan memutuskan untuk cepat tidur malam setelah dia mandi, membersihkan badannya.
Di sana sudah ada salH satunya pesan dari Adimas, measih berupa nomor tak dikenal dengan percakapan jika nomor itu adalah punya Adimas dan dimintai tolong untuk menyimpan nomor itu.