"Chicago? Apakah aku tidak salah mendengar?" tanya Daniel heran.
Xavier berdiri tak nyaman di tempatnya, sebab matahari di atas sana terasa begitu terik menyengat kulit. Oleh sebab itu, Xavier pun berkata, "Mari kita mencari tempat lain. Di sini sangat panas. Bagaimana jika di sana?" tunjuk Xavier pada sebuah kursi yang memiliki panjang dua meter di bawah pohon besar.
Daniel melihat ke mana arah jari telunjuk Xavier menunjuk. Dan dengan begitu, tak lama kemudian, Daniel pun menganggukkan kepalanya setuju. "Baiklah. Sepertinya ini juga tidak akan selesai dalam beberapa kalimat saja," balas Daniel tak keberatan.
Selaras dengan hal itu, Daniel dan Xavier melangkah menuju kursi tersebut. Dan setelahnya, mereka duduk bersisian di sana.
Xavier menghembuskan napas lega. Ini bahkan terasa jauh lebih baik ketimbang berdiri menantang sinar ultraviolet yang terasa menusuk-nusuk kulit.